Semoga Allah Melimpahkan Rahmatnya kepada Kita Semua

Selasa, 27 Juli 2010

MENCARI ILMU

عَنْ اِبْرَاهِيْمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللّه بْنِ مَسْعُوْدِ رَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْهُمْ قَالَ


قَالَ رَسُولُ اللّه صَلَّ اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ مَنْ تَعَلَّمَ بَابًامِنَ الْعِلْمِ يَنْتَفِعُ بِهِ فَى اَجِرَاتِهِ


وَدُنْيَاهُ اَعْطَاهُ اللّهُ خَيْرَالَهُ مِنْ عُمْرِ الدُّنْيَا سَبْعَةِ الآَفِ سَنَةٍ صِيَامِ لَيَالِيْهَا مَقْبُوْلاً


غَيْرَ مَرْدُوْدٍ


Diriwayatkan dari Ibrahim, dari Al-Qamah, dari Abdullah bin Mas’ud ra., bahwa Rasulullah SAW., bersabda: “barang siapa mengkaji ilmu satu bab yang bermanfaat di akhirat dan didunianya, maka Allah memberinya kebaikan puasa di siang hari dan salat di malam hari yang diterima oleh Allah, selama tujuh ribu tahun.”

عَنْ اِبْرَاهِيْمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِاللّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ
قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّ اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ قِرَأَةُ القُرْأَنِ اَعْمَالُ المَكْفِيِّيْهِ وَالصَلاَةُ
اَعْمَالُ الآعَاجِزِ وَالصَوْمُ اَعْمَالُ الفُقَرَاءِ وَالتَسْبِيْحُ اَعْمَالُ ألنِّسَاءِ وَالصَّدَقَةُ
اَعْمَالُ الأَسخِيَاءِ وَالتَّفَكُّرُ اَعْمَالُ الضُّعَفَاءِ اَلاَ اَدُلُّكُمْ عَلَى اَعْمَالِ الأَبْطَالِ قِيْلَ:
يَارَسُوْلَ اللّهِ وَمَا اَعْمَالُ الأبْطَالِ قَالَ:طَلَبُ العِلمِ فَاءِنَّهُ نُوْرُ المُوءْمِنِ
فِى الدُّنْيَا وَالأخِرَةِ


Diriwayatkan dari Ibrahim, dari Al-Qamah dari Abdillah ra., bahwa Rasulullah SAW., telah bersabda: “Membaca Al-Qur’an adalah pekerjaan orang-orang yang kecukupan ekonominya. Shalat adalah pekerjaan orang-orang yang lemah. Puasa adalah pekerjaan orang-orang fakir. Membaca tasbih adalah pekerjaan perempuan. Sedekah adalah pekerjaan orang-orang dermawan. Dan menghayal (berangan-angan) adalah pekerjaan orang-orang dhaif (tak mampu). Adakah kalian belum kutunjukkan pekerjaan pahlawan-pahlawan nan perkasa? “Kemudian Rasulullah SAW., di tanya, ‘ya Rasulullah, apakah pekerjaan pahlawan-pahlawan nan perkasa itu? Rasulullah menjawab, “pekerjaan pahlawan-pahlawan nan perkasa itu adalah menuntut ilmu. Sesungguhnya ilmu adalah cahayanya orang mukmin di dunia dan akhirat.

Rasulullah SAW., pernah bersabda: (saya adalah kotanya ilmu dan Ali pintunya). Mendengar sabda Rasul ini, maka kaum Khawarij lalu hasud kepada Ali. Selanjutnya berniat mengumpulkan sepuluh orang pemuka mereka untuk mengajukan pertanyaan kepada Ali tentang satu masalah secara bergiliran. “andaikata dia bisa menjawab satu pertanyaan dengan jawaban yang berbeda-beda, berarti dia benar-benar orang pandai, sebagaimana yang telah disabdakan Nabi.” Demikian kata mereka.

Orang Pertama bertanya: “hai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?" Ali menjawab, “ilmu lebih utama dari harta sebab ilmu adalah pusaka para Nabi, sedangkan harta adalah pusaka Karun, Saddad, Fir’aun, dan lain-lain."

Orang kedua bertanya: “Hai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?" Ali menjawab, “ilmu lebih utama dari harta sebab ilmu menjagamu tapi kalau harta malah engkau yang menjaganya”

Orang ketiga bertanya: “Hai Ali, ilmu itu lebih utama dari harta atau sebaliknya?" Ali menjawab, “Ilmu lebih utama dari harta sebab pemilik harta musuhnya banyak sedangkan pemilik ilmu temannya banyak”

Orang keempat bertanya: “Hai Ali, ilmu itu lebih utama dari harta atau sebaliknya?" Ali menjawab, “Ilmu lebih utama dari harta sebab harta kalau dibelanjakan akan berkurang, tapi kalau ilmu jika kau ajarkan malah bertambah”

Orang kelima bertanya: “Hai Ali, Ilmu itu lebih utama daripada harta atau sebaliknya?” Ali menjawab: “Ilmu lebih utama dari pada harta, sebab pemilik harta dipanggil dengan sifat bakhil dan cercaan sedangkan pemilik ilmu dipanggil dengan nama keagungan dan kemuliaan”

Orang keenam bertanya: “Hai Ali, Ilmu itu lebih utama dari harta atau sebaliknya?”“Ilmu itu lebih utama dari pada harta sebab, harta itu perlu dijaga dari pencuri sedangkan ilmu tidak perlu dijaga” Ali menjawab:

Orang ketujuh bertanya: “Hai Ali, Ilmu itu lebih utama daripada harta atau sebaliknya?” Ali menjawab: “Ilmu lebih utama daripada harta sebab pemilik harta kelak di hari akhirat akan di hisab sedangkan pemilik ilmu kelak akan di beri syafaat”

Orang kedelapan bertanya: “Hai Ali, ilmu itu lebih utama daripada harta atau sebaliknya?” Ali menjawab: “Ilmu lebih utama daripada harta sebab, harta menjadi berkarat karena lama di simpan sedangkan ilmu tidak berkarat dan tidak rusak”

Orang ke sembilan bertanya: “Hai Ali, ilmu itu lebih utama dari pada harta atau sebaliknya?” Ali Menjawab: “ilmu itu lebih utama dari pada harta sebab harta bisa mengeraskan hati tapi ilmu malah menerangi hati”

Orang ke sepuluh bertanya: “Hai Ali, ilmu itu lebih utama daripada harta atau sebaliknya?” Ali menjawab: “ilmu lebih utama daripada harta sebab pemilik harta bisa mengaku-ngaku sebagai Tuhan lantaran hartanya, sedangkan pemilik ilmu mengaku-ngaku sebagai hamba”

Ali menambahkan “jika mereka berbondong-bondong datang dan bertanya kepadaku tentang masalah ini, niscaya akan kujawab dengan jawaban yang lain lagi”

Akhirnya mereka yang semula hasud kepada sahabat Ali, datang dan tunduk padanya

(SUMBER: 40 HADITS PENSUCIAN DIRI)




2 komentar: