Semoga Allah Melimpahkan Rahmatnya kepada Kita Semua

Rabu, 18 Agustus 2010

NU: Ulama Tak Perlu Salatkan Jenazah Koruptor


(Korupsi dipandang sebagai kejahatan kemanusiaan yang luar biasa.)
 VIVAnews - Malik Madany, Sekjen Katib Am Syuriah Nahdlatul Ulama (NU) mengimbau para ulama untuk tidak mensalatkan jenazah koruptor yang meninggal dunia. Alasannya, korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa.

"Para koruptor itu tidak perlu disalatkan para ulama, karena ulama itu para pewaris Nabi. Jadi cukuplah semacam Banser dan Garda Bangsa saja yang mensalatkannya," kata Malik Madani dalam peluncuran buku 'Koruptor itu Kafir' di Jakarta, Rabu, 18 Agustus 2010.


Dia mengutip sebuah hadist Nabi tentang seorang sahabat yang gugur di medan perang. Saat itu, kata dia, Nabi Muhammad hanya menyuruh orang lain mensalatkan jenazah sahabat yang gugur tersebut. Mendengar itu, penasaran lah para sahabat lain. Mereka kemudian bertanya kepada Nabi apa alasannya.

"Nabi Muhammad menjawab, itu karena sang jenazah telah menggelapkan harta rampasan perang. Setelah dicek ditemukan manik-manik seharga tak lebih dua dirham," Malik menuturkan.

Atas dasar itu lah, kata Malik, NU menganggap jenazah para koruptor tidak perlu disalatkan para ulama. Jenazah koruptor, cukup disalatkan oleh orang awam saja. "Kewajiban tetap disalati, tapi bukan oleh pemimpin," katanya. (kd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar